Pagi
yang indah, matahari menghangatkan bumi. Aku beranjak dari tempat tidur,
bergegas untuk berangkat ke sebuah kota yang sudah lama tak ku singgahi. “bu,yah,
doain dita yah biar selamat dijalan, dita mau berangkat dulu, mungkin seminggu
marsya nginep dirumah linda” jelas ku. “ yaudah, hati-hati jangan seminggu kalo
bisa, ga enak kalo kelamaan nginep dirumah orang” ujar ibu.
Tepat
jam 10.00 pagi aku berangkat ke tempat pemberhientian bis, namun bus tujuanku
lama sekali tak lewat. Ternyata bus yang aku tunggu jam 11.30 baru datang, yah
apa boleh buat aku menunggu. Dengan rasa gembira walaupun panas saat itu sedang
menyengat kulitku, aku tetap menunggu bus yang menuju kota itu. Oh iya, kota
tersebut adalah kota Tangerang. Sudah 5 bulan aku tidak kesana, aku sangat
rindu sekali dengan sahabat-sahabaku.
Bus
pun datang, langsung aku bergegas naik bus itu. Huaaaah perjalanan yang cukup
lama, tapi kali ini bagiku sangat cepat, karena biasanya memakan waktu 6 sampai
8 jam, tapi kali ini hanya 5 jam. Padahal ku dengar ada kabar, bahwa hari itu
sedang ada demo buruh di Jakarta. Yaa ku berdoa saja, eh ternyata perjalananku lancar.
Selama perjalanan aku sering terbayang masa – masa aku hidup di kota Tangerang.
Awalnya
aku sangat kaget bahwa aku akan pindah rumah dan pindah sekolah, aku
benar-benar kaget. Sampai banyak teman – temanku yang tidak percaya, bayangkan
saja aku akan diberitahu ibuku, bahwa seminggu lagi aku harus sudah pindah ke
Cirebon. Ya Tuhan, aku sedih sekali. Tidak percaya, rasanya ini semua hanya
mimpi. Aku terus menangis sepanjang malam, aku harus meninggalkan sahabat –
sahabatku dan kekasihku. Betapa sedihnya aku saat itu. Sejak saat – saat kepergianku,
banyak sekali teman – teman yang memberiku kenang – kenangan, entah itu boneka,
lagu – lagu perpisahan, puisi perpisahan, dan sebagainya. Aku sangat terharu,
bahwa teman – temanku sangat perhatian kepadaku. Aku sungguh menyayangi mereka,
teman – teman SD, SMP, sampai SMA. aku selalu merindukan mereka, apalagi ketika
malam itu, aku harus pergi meninggalkan kota Tangerang, Ferdi kekasihku
menemaniku menyiapkan barang – barang yang akan ku bawa, dsb. Dan tiba saatnya
aku untuk pergi, tinggallah kenangan yang kami rindukan, kala itu adalah malam
paling menyakitkan. Saat melihat matanya dan dirinya yang akan menjauh dari ku.
Sepanjang perjalanan menuju Cirebon aku menangis tanpa sepengatahuan
orangtuaku, aku terisak, terpukul dengan semua ini. Lalu untuk menemani
kesedihanku, aku menyetel lagu ada band yang berjudul, surga cinta, senandung
lagu cinta, haruskah ku mati, baiknya, dan lagu – lagu lainnya. Tapi yang
paling menyayat hatiku yaitu lagu senandunglagu cinta dan surge cinta. Aku tak
kuasa menahan rasa perih saat meninggalkan Ferdi. Huaaaaaa menyedihkan sekali ,
bagiku dia cinta pertamaku yang sulit ku lupakan dan sangat ku cintai hingga
saat ini.
Alasan
aku pindah karena ayahku beberapa bulan
lagi akan pensiun, dan kami sekeluarga harus pindah ke Cirebon, ayahku yang
memintanya. Yaaa aku sebagai anak menurut saja. Tadinya aku ingin pindah ketika
kenaikan kelas 3, tapi aku disuruh masuk sekolah di Cirebon secepatnya, karena
akau dilangsungkan mid semester genap dan prakerin. Yaa untuk itu aku harus
bergegas pindah untuk menuruti prosedur sekolah itu.
Lama perjalanan
membuatku terlelap sampai akhirnya aku tiba di tol cikampek, yang berarti
sebentar lagi akan sampai ya sekitar 3 jam lagi, hehehehe. Tetap saja itu
membutku senang. Aku ke Tangerang dikarenakan aku sudah bebas, karena pasca UN,
jadi aku putuskan untuk belibur kesana.
Akhirnya
sampai juga aku di kota tercinta, yaitu Tangerang, Linda sudah menungguku untuk
menjemputku J
, begitu aku melihatnya aku sangat rindu denganya , hahahahaa….
Di Tangerang aku
menghabiskan waktuku untuk bertemu teman – temanku, teman SMA, teman SD, dan
teman SMP. Sayangnya kala itu aku sudah putus dengan dia, dan diapun sekarang
kuliah di Semarang jadi aku tidak bisa bertemu dengannya. Nevermind………
Tiap
hari tak ada waktu untuk bersantai, semua ku habiskan untuk jalan – jalan. Untung
saja uang yang ku kumpulkan selama ini cukup untuk berlibur heheheeehe. Aku banyak
bertemu dengan teman – temanku, rasa rinduku akhirnya lepas sudah.
Hari itu tiba, hari
dimana aku harus pulang, ya tiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tak apa , aku
yakin next time aku pasti datang lagi.
Untuk apa kerinduan itu ada
Namun tak ada yang merindukan
Untuk apa rasa sayang itu ada
Namun tak ada yang menyayangi
Semua
tak berarti
Semua
tinggalkan duka
Hanya
serpihan luka berbalut sepi
Menepis kerinduan yang tak berarti
BY DITA
OCTAVIA HERLY
*PENGALAMAN
PRIBADI*